LAYANAN UNGGULAN

UPT-RSUD Massenrempulu Enrekang memberikan fasilitas unggulan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga anda berupa Pelayanan Tuberkulosis dan Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS).

PELAYANAN TUBERKULOSIS

Unit Pelaksanan Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Massenrempulu berkomitmen menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Tuberkulosis (TBC) Paru. Salah satunya dengan menyediakan layanan pengobatan lengkap di Poli Tuberkulosis Directly Observed Treatment Shortcourse (TB-DOTS).

Perawat Poli TB-DOTS UPT-RSUD Massenrempulu, Yenny Rahman mengatakan, TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycrovacterium tuberculosis). Kuman ini menyerang tubuh manusia terutama pada paru dan bisa menjangkiti organ lainnya. “TBC bukan penyakit turunan, kutukan atau guna-guna. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan pengobatan teratur,” kata Yenny.

POLI TB-DOTS

Pelayanan pengobatan di Poli TB-DOTS dilakukan secara komprehensif, meliputi promosi kesehatan TB, surveilans TB, pengendalian faktor resiko TB, penemuan dan penanganan kasus TB, serta pemberian obat pencegahan TB.

Berikut alur pelayanan Poli TB-DOTS UPT-RSUD Massenrempulu:

  1. Keluarga pasien mendaftar melalui jalur fast track 
  2. Jika pasien sudah positif TB, langsung diarahkan menuju Poli TB-DOTS
  3. Jika pasien masih negatif TB dan mengarah ke gejala TB seperti berat badan menurun, nafsu makan menurun, badan panas disertai demam, keringat dingin di malam hari maka diarahkan ke Poli TB-DOTS untuk dilakukan pemeriksaan /screening patologi klinis/PA TCM di laboratorium
  4. Apabila hasil screening laboratorium negatif, maka dilakukan pemeriksaan rontgen dada di Instalasi Radiologi
  5. Jika hasil screening laboratorium positif, maka  dilakukan pengobatan 
  6. Apabila pasien terdapat komplikasi  maka dapat diobati di Poli TB-DOTS UPT-RSUD Massenrempulu
  7. Apabila pasien tidak terdapat komplikasi, maka dirujuk kembali ke fasilitas kesehatan tingkat pertama.

PKBRS

Personil PKBRS

Hingga saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI) masih di kisaran 305 per 100.000 Kelahiran hidup, belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH di tahun 2024. AKN 11,1 Per 1000 KH, Demikian juga dengan perkiraan prevalensi stunting target 14 % di tahun 2024 (Kemenkes RI,2020)

Isu strategis kesehatan Reproduksi yang perlu diperhatikan saat ini antara lain AKI, AKB, dan Stunting dengan focus pada kehamilan 4 terlalu.

Program KB di anggap penting karena 30-50 % kematian ibu dapat dicegah apabila KB di manfaatkan dengan baik.

Melalui program KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran dianggap mampu mencegah kehamilan 4 terlalu dan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) KBPP dan KBPK merupakan  program yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang berkualitas sehingga setiap keluarga dapat merencakan kehamilannya dengan aman dan sehat serta dapat mencegah STUNTING.